Minggu, 24 September 2017

Design Komunikasi Visual

A. Apa itu design komunikasi visual 

       Sebelum mengetahui apa itu desain grafis, ada baiknya diketahui dahulu apa itu desain. Sebagai kata kerja desain adalah proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru, dan sedangkan sebagai kata benda desain adalah hasil akhir dari sebuah proses kreatif, dan desain diklasifikasikan menjadi:

1 .Desain Grafis
2. Desain Produk
3. Desain Interior
4. Desain Busana

      Dari empat klasifikasi desain diatas, yang akan dibahas dalam materi ini adalah desain
Grafis, sedangkan tiga klasifikasi Desain lainnya, yaitu desain produk, interior dan busana
tidak akan dibahas dalam materi ini.

- Apa itu Desain Grafis ?

     Desain Grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dan desain grafis diklasifiksikan menjadi:

A. Desain Grafis untuk Percetakan, yaitu desain grafis yang dipergunakan untuk percetakan yang menggunakan media-media statis.

B. Desain Grafis untuk Multimedia dan Web, yaitu desain grafis yang digunakan untuk multimedia dan web yang menggunakan media-media elektronik.

- Untuk membuat Desain Grafis diperlukan proses yang dimulai dari konsep hingga produksi.
Secara umum proses Desain Grafis adalah sebagai berikut:

1. KONSEP
     Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan
segment / audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antara
lain: ekonomi, politik, hukum, budaya dll yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk
visual. Oleh karena itu desain grafis menjadi desain komunikasi visual karena dapat
bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

2. MEDIA
     Untuk mencapai kriteria kesasaran / segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan
media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak,
elektronik, luar ruang dll.

3. IDE / GAGASAN
     Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang
luas, diskusi, wawancara dll agar desain bisa efektif diterima audience dan
membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

4. PERSIAPAN DATA
     Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus dipilah dan diseleksi. Apakah data
itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan
lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data
estetis.

5. VISUALISASI
     Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika, akan tidak menarik
sehingga tidak komunikatif.

6. PRODUKSI
A. Produksi untuk Percetakan
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview
sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan,
maka desain siap untuk dicetak dan diperbanyak.

B. Produksi untuk Multimedia dan Web
Setelah desain selesai untuk Multimedia dan Web maka sebaiknya dilakukan testing
(uji coba), dan jika tidak ada masalah maka desain multimedia dan web siap untuk
dipublikasikan.

B. Komponen - komponen design komunikasi visual

1. Garis
     Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik
poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight).
Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.

2. Bentuk (Shape)
     Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa.
Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Penggunaan
Bentuk yang efektif akan secara psikologi memotivasi audience, menginspirasi audience dan
memberikan tantangan kepada audience, kadang tanpa si audience menyadari kenapa bisa
termotivasi. Dan setiap bentuk mempunyai arti tersendiri tergantung budaya, geografis dll.

3. Warna
     Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual, ini dikarenakan
setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna akan didapatkan komunikasi
yang efektif antara desain dengan audience. Warna juga dapat memberikan dampak
psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya.

4. Ilustrasi / gambar
     Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodanya:

1. Manual, dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dll.
2. Computerized, dengan menggunakan komputer dapat membuat gambar secara vektor
atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk
pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap yang terdiri dari pixel-pixel, cocok
untuk foto.

5. Huruf / Tipografi
     Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin. Dan dalam pemilihan huruf / font harus diperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

6. Ruang (space)
     Dengan ruang akan dirasakan jauh – dekat, tinggi – rendah, panjang – pendek, kosong –
padat, besar – kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif. Dalam desain grafis ruang
kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru
ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut
desain lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif dan menarik.

- LAYOUT

     Layout adalah proses penataan tata letak atau usaha untuk menyusun, menata unsur-
unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.

1. Keseimbangan (Balance).
     Secara keseluruhan, komponen – komponen desain harus tampil seimbang.

2. Irama (Rhythm)
     Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen – komponen desain grafis.
Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern tertentu.

3. Skala dan Proporsi.
     Skala adalah perubahan ukuran / size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang,
lebar atau tinggi. Sedangkan Proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antara
panjang, lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat
distorsi.

4. Fokus

A. Hirarki
      Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience fokuskan / diarahkan pada
satu titik. Ada beberapa tahap fokus, mulai dari yang terpenting (dominan),
pendukung (sub – dominan) dan pelengkap (sub – ordinat).

B. Kontras
     Kontras adalah penekanan karena ada perbedaan drastis / konflik pada komponen
desain grafis.

5. Kesatuan (Unity)
     Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya
sebagai suatu kesatuan.

Daftar Pustaka : E-book
                           Hayat,Mukti. 2014. Desain Grafis. Jakarta:Bagian Penerbitan Budi Luhur.